Yearbook di Alun-alun Utara
Siang itu cuaca terlihat cerah. Bangun tidur dia rupanya. Segera dia mandi lalu berangkat menuju Alun-alun utara untuk sesi pemotretan foto yearbook. Sempat dia nyasar di Alun-alun selatan lalu dia putar balik menuju tujuan semula. Hujan mulai datang, sedikit, gerimis, cepat, dan deras. Dia memutuskan berteduh di dekat angringan.
'Nengdi saiki?'
'Benteng'
'Saiki?'
'Kantor Pos, ngeyup!'
'Tak tunggu nang altar, cepet!'
Suasana setelah hujan deras dan hujan mulai reda. Para juru parkir dadakan keluar dari sarang-sarang mereka. Berebut motor, mobil dan kendaraan lainnya. Peluit, teriakan, dan gerakan tangan tak henti-hentinya mereka lakukan.
Beberapa menit kemudian, mereka yang ditunggu tak kunjung datang. Dia memutuskan untuk pulang. Apes. Bensin habis. Dorong motor harus dilakukan, untung tidak jauh dari perempatan Pojok Beteng Kulon ada pom bensin.
Pulang.
'Nengdi saiki?'
'Benteng'
'Saiki?'
'Kantor Pos, ngeyup!'
'Tak tunggu nang altar, cepet!'
The Aghnanisme - Alun-alun Utara |
Beberapa menit kemudian, mereka yang ditunggu tak kunjung datang. Dia memutuskan untuk pulang. Apes. Bensin habis. Dorong motor harus dilakukan, untung tidak jauh dari perempatan Pojok Beteng Kulon ada pom bensin.
Pulang.
No comments
Terima kasih sudah berkunjung.
Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.