Pengamatan Burung di Pantai Tebing Ngongap
Kamis, 1 Mei 2014 merupakan Hari Buruh, tetapi tidak bagi kami. Ya, hari di mana saya harus berada di atas motor selama kurang lebih 2 jam dengan perjalanan sekitar 118.0 km menuju Pantai Tebing Ngongap, Gunung Kidul, Yogyakarta. Katanya sih pantai. Perjalanan menggunakan sepeda motor dari pukul 06:30 sampai 08:30 dengan berhenti sebentar untuk mengisi bensin.
Pengamat: Aghnan, Andri, Yono, Christin, Puput, Naning, Mas Kir, Mas Kukuh, Mas Panji, Mba Puspa.
Cuaca: Cerah
Baru sampai di Pendopo Ngongap [08:30], kami disambut Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana) yang berterbangan di atas permukaan air laut. Burung ini sedang mencari ikan. Di sebelah barat, nek ra bingung arah terdapat tebing yang digunakan si Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana) bertengger dan bersarang.
Beberapa saat kemudian [08:38], yang ditunggu-tunggu muncul. Ya, Buntut sate-putih (Phaeton lepturus) muncul dengan ciri khasnya, terbang dengan kepakan sayap yang pelan dan ekornya yang seperti tusuk sate naik turun. Warna dominan putih dengan ujung sayap dan samping punggung berwarna hitam.
Cukup lama kami stay and wait di lokasi tersebut, lalu saya memutuskan untuk berkeliling, ke timur pendopo lebih tepatnya. Terdengar suara berisik di dalam semak-semak [09:30]. Setelah saya cari, terdapat tiga burung Cinenen pisang (Orthotomus sutorius) melompat-lompat dari ranting ke ranting lainnya.
Di lokasi ini (baca: Ngongap), yang mungkin paling sering dijumpai adalah Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana), Buntut sate-putih (Phaeton lepturus), Madu sriganti (Nectarinia jugularis), Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris), Perenjak jawa (Prinia familiaris) Wallet-sarang putih (Collocalia fuciphaga) dan Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster).
Untuk Madu sriganti (Nectarinia jugularis) kita dapat menemukannya di sekitar pendopo atau jalan masuk menuju pendopo. Jika ingin melihat Cekakak sungai (Todirhamphus chloris), kita perlu ke arah timur pendopo melewati semak belukar dan melihat ke arah pepohonan di utara atau timur.
Jika ingin menikmati pemandangan yang lebih jos, kita harus melewati kebun/sawah penduduk. Di sini kita dapat menikmati panasnya mentari, haha dan pemandangan yang bagus terutama ombaknya.
Kembali ke pendopo [10.10], jika beruntung kita akan melihat Buntut-sate putih (Phaeton lepturus) versi fulvus yang warnanya kuning keemasan. Dan, ada juga [10:15] Camar-angguk coklat (Anous stolidus) fase juvenil serta Dara-laut sayap-hitam (Sterna fuscata) yang datang di kerumunan Dara-laut tengkuk-hitam saat terdapat gerombolan ikan di permukaan laut.
Untuk keterangan, foto, dan nama ilmiah akan saya tambahkan segera.
Salam Ngongap,
@Aghnanisme
Pengamat: Aghnan, Andri, Yono, Christin, Puput, Naning, Mas Kir, Mas Kukuh, Mas Panji, Mba Puspa.
Cuaca: Cerah
Baru sampai di Pendopo Ngongap [08:30], kami disambut Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana) yang berterbangan di atas permukaan air laut. Burung ini sedang mencari ikan. Di sebelah barat, nek ra bingung arah terdapat tebing yang digunakan si Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana) bertengger dan bersarang.
Cukup lama kami stay and wait di lokasi tersebut, lalu saya memutuskan untuk berkeliling, ke timur pendopo lebih tepatnya. Terdengar suara berisik di dalam semak-semak [09:30]. Setelah saya cari, terdapat tiga burung Cinenen pisang (Orthotomus sutorius) melompat-lompat dari ranting ke ranting lainnya.
Di lokasi ini (baca: Ngongap), yang mungkin paling sering dijumpai adalah Dara-laut tengkuk-hitam (Sterna sumatrana), Buntut sate-putih (Phaeton lepturus), Madu sriganti (Nectarinia jugularis), Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris), Perenjak jawa (Prinia familiaris) Wallet-sarang putih (Collocalia fuciphaga) dan Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster).
Untuk Madu sriganti (Nectarinia jugularis) kita dapat menemukannya di sekitar pendopo atau jalan masuk menuju pendopo. Jika ingin melihat Cekakak sungai (Todirhamphus chloris), kita perlu ke arah timur pendopo melewati semak belukar dan melihat ke arah pepohonan di utara atau timur.
Jika ingin menikmati pemandangan yang lebih jos, kita harus melewati kebun/sawah penduduk. Di sini kita dapat menikmati panasnya mentari, haha dan pemandangan yang bagus terutama ombaknya.
Kembali ke pendopo [10.10], jika beruntung kita akan melihat Buntut-sate putih (Phaeton lepturus) versi fulvus yang warnanya kuning keemasan. Dan, ada juga [10:15] Camar-angguk coklat (Anous stolidus) fase juvenil serta Dara-laut sayap-hitam (Sterna fuscata) yang datang di kerumunan Dara-laut tengkuk-hitam saat terdapat gerombolan ikan di permukaan laut.
Untuk keterangan, foto, dan nama ilmiah akan saya tambahkan segera.
Salam Ngongap,
@Aghnanisme
wangun (h) (h) (h)
ReplyDelete:)
Cerita Ujung Kulon endi, Mba?
Deletemaaf mbak mau tanya nih, ini pantainya sebelah panta apa ya?
ReplyDeletepengen kesini tapi g tau arah pantainya :(
mbak? -_-
Deletepantai ini memang tidak digunakan sebagai tempat pariwisata sehingga tidak ada petunjuk jalannya