Melawan Gravitasi Kiskendo
Tak akan ada yang didapatkan jika kita hanya menunggu. Pengamatan pun dimulai meskipun tidak sebegitu antusias seperti biasanya. Bukan karena cuaca ataupun binokuler yang kami pakai tetapi niat utama kami adalah mengambil titik kordinat perjumpaan kami dengan Burung UDANG API / Black-backed Kingfisher (Ceyx erithaca) beberapa minggu yang lalu serta titik kordinat sarang CABAI BUNGA-API / Orange-bellied Flowerpecker (Dicaeum trigonostigma).
Hanya berbekal binokuler yang kurang baik, sebuah buku panduan pengamatan burung, dan GPS kami menelusuri Jalur Sendang Sri, Kiskendo. Terlalu siang memang melakukan pengamatan pukul 10:30, waktu di mana sang mentari akan berada di atas kepala. Apa boleh buat, pemberangkatan sempat terlambat akibat GPS belum di tangan dan banyak pertimbangan untuk membawa beberapa binokuler yang tersisa. Salah satu motor kami pun harus masuk pitstop lebih awal karena selang bensin bocor.
Pukul 09:00 kami baru berangkat dari Bionic Basecamp, itu pun dengan 2 kloter pemberangkatan karena kloter kedua mengambil binokuler yang tersisa di sekre terlebih dahulu. Terik matahari di Jogja sangat bberbeda ketika kami sudah memasuki wilayah Kiskendo. Awan gelap berkumpul membentuk gumpalan-gumpalan yang siap menjattuhkan air kapan pun.
Beberapa burung memang terlihat namun hanya sebagian saja yang berhasil kami identifikasi seperti keluarga dari suku Nectariniidae yang mudah sekali dijumpai di tempat ini. Ada BURUNG-MADU KELAPA / Plain-throated Sunbird (Anthreptes malacensis) dan BURUNG-MADU SRIGANTI / Olive-backed Sunbird (Nectarinia jugularis).
Sepasang SEPAH KECIL / Small Minivet (Pericrocrotus cinnamomeus) aktif dan ribut di dahan pohon.
Burung yang tidak begitu takut dengan kehadiran manusia serta aktif dan ribut seperti CUCAK KUTILANG / Sooty-headed Bulbul (Pycnonotus aurigaster) juga terlihat. Jumlahnya 3 ekor.
Ada juga PIJANTUNG KECIL / Little Spiderhunter (Arachnothera longirostra) yang suka bersembunyi. Sambil bersembunyi biasanya mengeluarkan suara yang khas dan bersisik.
Setelah perjalanan yang cukup jauh, sampailah kami di lokasi perjuampaan pertama kali Burung UDANG API / Black-backed Kingfisher (Ceyx erithaca). Kamera kami keluarkan untuk mengambil gambar mengenai habitatnya. Tak lupa titik kordinat GPS kami catat.
Baru beberapa langkah kami berjalan, terdengar siulan dengan nada tinggi "tsiit-tsiit" yang tidak asing bagi kami. Terdapat 2 suara yang sama dan hampir bersamaan. Salah satu dari kami pun mblusuk mendekati arah suara.
Ternyata benar, dia melihat sekelebat burung berukuran kecil (15 cm) terbang menjauh. Paruhnya berwarna merah dan punggungnya hitam. Sayang sekali kami tidak bisa mendokumentasikan gambarnya. Hanya titik kordinat baru yang kami dapatkan. Setidaknya salah satu dari kami berhasil melihatnya. Alhamdulillah.
Keluar dari hutan, kami melalui jalan beraspal untuk menuju titik kordinat berikutnya di mana Mas Kir melihat Burung UDANG API / Black-backed Kingfisher (Ceyx erithaca) terbang menuju ke titik sebelumnya.
Tak jauh dari tempat itu kami juga mengambil titik kordinat ditemukannya sarang CABAI BUNGA-API / Orange-bellied Flowerpecker (Dicaeum trigonostigma) yang berada di pohon coklat yang ternyata sudah ditebang.
Setelah melewati kebun salak, ternyata salah satu dari kami teringat di mana ia melihat sarang CABAI BUNGA-API / Orange-bellied Flowerpecker (Dicaeum trigonostigma) yang lain. Kami pun segera ke tempat yang dimaksud. Ternyata sarangnya masih ada dan menempel di tanaman entah apa namanya. Kami pun mengambilnya setelah meminta izin dengan sang pemilik tanaman. Ternyata di tanaman tersebut juga terdapat anggrek. Hm, bisa ditebak.
Hujan mulai turun. Kami pun bergegas menuju masjid terdekat untuk berteduh sekaligus menunaikan ibadah shalat dhuhur. Tak terasa sudah pukul 13:30.
Cuaca dan peralatan memang tidak begitu mendukung namun apa yang kami dapatkan hari ini begitu luar biasa. Titik kordinat, sarang, dan tak lupa anggrek kami bawa pulang.
Salam titik kordinat,
@Aghnanisme
7de98cf2
Andri [1] - Levitasi di Kiskendo |
Pukul 09:00 kami baru berangkat dari Bionic Basecamp, itu pun dengan 2 kloter pemberangkatan karena kloter kedua mengambil binokuler yang tersisa di sekre terlebih dahulu. Terik matahari di Jogja sangat bberbeda ketika kami sudah memasuki wilayah Kiskendo. Awan gelap berkumpul membentuk gumpalan-gumpalan yang siap menjattuhkan air kapan pun.
Andri [1] - Levitasi di Kiskendo
Sepasang SEPAH KECIL / Small Minivet (Pericrocrotus cinnamomeus) aktif dan ribut di dahan pohon.
Burung yang tidak begitu takut dengan kehadiran manusia serta aktif dan ribut seperti CUCAK KUTILANG / Sooty-headed Bulbul (Pycnonotus aurigaster) juga terlihat. Jumlahnya 3 ekor.
Kang Bas [2] - Cucak Kutilang / Sooty-headed Bulbul / Pycnonotus aurigaster |
Setelah perjalanan yang cukup jauh, sampailah kami di lokasi perjuampaan pertama kali Burung UDANG API / Black-backed Kingfisher (Ceyx erithaca). Kamera kami keluarkan untuk mengambil gambar mengenai habitatnya. Tak lupa titik kordinat GPS kami catat.
Baru beberapa langkah kami berjalan, terdengar siulan dengan nada tinggi "tsiit-tsiit" yang tidak asing bagi kami. Terdapat 2 suara yang sama dan hampir bersamaan. Salah satu dari kami pun mblusuk mendekati arah suara.
Ternyata benar, dia melihat sekelebat burung berukuran kecil (15 cm) terbang menjauh. Paruhnya berwarna merah dan punggungnya hitam. Sayang sekali kami tidak bisa mendokumentasikan gambarnya. Hanya titik kordinat baru yang kami dapatkan. Setidaknya salah satu dari kami berhasil melihatnya. Alhamdulillah.
Keluar dari hutan, kami melalui jalan beraspal untuk menuju titik kordinat berikutnya di mana Mas Kir melihat Burung UDANG API / Black-backed Kingfisher (Ceyx erithaca) terbang menuju ke titik sebelumnya.
Tak jauh dari tempat itu kami juga mengambil titik kordinat ditemukannya sarang CABAI BUNGA-API / Orange-bellied Flowerpecker (Dicaeum trigonostigma) yang berada di pohon coklat yang ternyata sudah ditebang.
Setelah melewati kebun salak, ternyata salah satu dari kami teringat di mana ia melihat sarang CABAI BUNGA-API / Orange-bellied Flowerpecker (Dicaeum trigonostigma) yang lain. Kami pun segera ke tempat yang dimaksud. Ternyata sarangnya masih ada dan menempel di tanaman entah apa namanya. Kami pun mengambilnya setelah meminta izin dengan sang pemilik tanaman. Ternyata di tanaman tersebut juga terdapat anggrek. Hm, bisa ditebak.
Hujan mulai turun. Kami pun bergegas menuju masjid terdekat untuk berteduh sekaligus menunaikan ibadah shalat dhuhur. Tak terasa sudah pukul 13:30.
Cuaca dan peralatan memang tidak begitu mendukung namun apa yang kami dapatkan hari ini begitu luar biasa. Titik kordinat, sarang, dan tak lupa anggrek kami bawa pulang.
Pengamat: Aghnan, Rahmadiyono, Andri, Andi, Katon
Hari: Sabtu, 10 Agustus 2014
Waktu: 10:30 - 13:30 WIB
Lokasi: Jalur Sendang Sri, Kiskendo
Salam titik kordinat,
@Aghnanisme
7de98cf2
foto-fotonya mnataap wkwkw pengen deh melayang gitu :D
ReplyDeletebisa dicoba :-D
DeleteHaha keren lo, fotonya. Bisa terbang kek gitu. Mungkin calon aktor laga di Indosiar haha
ReplyDeleteAlhamdulillah, indosiar sekarang sudah fokus ke dangdut
DeleteMungkin maksudnya ke tv satunya, AN*V
itu tempatnya dimana? apakah semacam tempat untuk mengamati burung begitu?
ReplyDeletedi Kiskendo
Deletesebenarnya tidak hanya umtuk pengamatan burung saja