Spot Favorit di Jogja untuk Pengamatan Burung Pantai

Pantai Trisik berada di Galur, Kulon Progo, Yogyakarta. Pantai Trisik memiliki panorama yang indah di pagi dan sore hari. Menuju Pantai Trisik, kita akan melewati persawahan yang luas dan kebun kelapa milik penduduk.

Mas Kir - Delta Sungai Progo

Bukan mengenai tempat penjualan ikan ataupun kegiatan konservasi penyu yang akan saya ceritakan. Namun lebih ke para pemilik bulu yang datang di tempat ini. Ya, burung pantai. Baik penetap maupun pendatang. Sayang sekali lokasi yang sebenarnya sangat penting ini belum begitu tersohor di kalangan pengamat burung. Saya sendiri pun baru mengetahui bahwa di Pantai Trisik merupakan spot pengamatan burung pantai tahun 2013 yang lalu saat saya tidak sengaja mengikuti kegiatan Mobupi karena diajak anggota KPB Bionic UNY.

Pengalaman pengamatan burung pantai yang pernah saya lakukan di Pantai Trisik mungkin bisa dilihat di "Pengamatan Burung Pantai di Trisik".

Kemarin (14/9/2014), saya kembali menuju Pantai Trisik atas ajakan dan kiriman foto dari Mas Wahb. Dia mengirimkan foto sekor Berkik kembang yang sedang mencari makan di sawah. Banyak dari Bionicers yang tertarik dengan foto tersebut. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut melakukan pengamatan ke Pantai Trisik.

Belum sampai di pantainya, saya, Mba Arel, dan Mas EP melihat Mas Wahb, Mba Dwi, Ajeng, dan Mas Shaim sudah berdiri di pinggir jalan sambil mengatur monokuler yang diarahkan ke sawah. Ternyata di sana lokasi Berkik kembang yang pada hari sebelumnya dipamerkan di grup Whatsapp. Perkiraan saya, kami harus melewati jalan terjal mendekati pantai untuk menemukan burung ini ternyata hanya di persawahan.

Berkik-kembang besar / Greater Painted Snipe / Rostratula benghalensis mungkin sedikit berbeda dengan burung lain biasanya. Menurut saya sih. Lihat gambar di bawah ini. Tebak, apakah ini jantan atau betina?

Arkive - Berkik-kembang besar / Greater Painted Snipe / Rostratula benghalensis

Yang menjawab jantan, salah. Yang benar adalah betina.

Tak lama berselang datang Mas Kir dan temannya, lalu Mas Nano. Puas melihat burung dari jarak jauh belum greget rasanya jika belum mendekati objek. Itu bukan kata saya. Mas Kir, Mas Arif, Mas Shaim, dan Mas Nano membentuk formasi untuk mengepung burung yang akan dipotret. Saya hanya bisa memandang menggunakan binokuler.

Selain itu, saya sempat melihat Trinil semak / Wood Sandpiper / Tringa glareola. Berwarna abu-abu kecoklatan dengan tungging putih. Paruh hitam, mata coklat, alis putih, tungging putih, kaki kuning. Bagian atas coklat dengan bintik-bintik hitam dan putih. Ekor bergaris coklat, hitam, dan putih.

Swiss -  Trinil semak / Wood Sandpiper (Tringa glareola)

Pengamatan pun berpindah ke delta Sungai Progo. Kami harus kembali melewati jembatan Progo dan melewati jalanan yang berada di tengah sawah. Tidak beraspal dan masih ditumbuhi rerumputan. Tiba di delta progo, air masih belum begitu pasang. Kami membuat teduhan dengan mengandalkan rubuhan pohon pisang yang terseret arus.

Tak banyak yang bisa saya ident. Hanya beberapa dari Famili Ardeidae yang diwakili Cangak abu / Grey Heron / Ardea cinerea dan Cangak merah / Purple Heron / Ardea purpurea. Kedua burung ini berukuran besar. Cangak abu (90cm) lebih besar sedikit daripada Cangak merah (80cm). Sesuai namanya, Cangak abu berwarna putih, abu-abu, dan hitam dengan garis mata, jambul, bulu terbang, dan bahu hitam. Berbeda dengan saudaranya, Cangak merah berwarna abu-abu kecoklatan dan hitam dengan setrip hitam di sepanjang leher merah karat. Bagian atas abu-abu dengan kaki coklat kemerahan.

Sang tuan rumah Cerek jawa / Javan Plover / Charadrius javanicus juga menyambut para pengamat burung. Tercatat ada sekitar 15 ekor pada saat pengamatan. Koloni Dara-laut tengkuk hitam / Black-naped Tern / Sterna sumatrana dan Kedidi leher merah / Rufous-necked Stint / Calidris ruficollis juga teramati di Delta Sungai Progo.

Salam Nrisik,

@Aghnanisme
7de98cf2