198/BIONIC/XI
Satu-persatu mereka maju setelah dipanggil namanya. Sebuah stiker bertuliskan nama dan nomor anggota disematkan di buku lapangan sebagai tanda berubahnya status keluarga menjadi anggota. Hujan mulai turun. Tinggal beberapa orang lagi. Dan.. dia yang terakhir. Sebuah stiker bertuliskan AGHNAN PRAMUDIHASAN dan dibawahnya terdapat tulisan dengan kombinasi 198/BIONIC/XI dengan background logo Bionic kecil di belakangnya.
3 hari 2 acara 1 orang
Pelantikan Bionic dan SL Ekologi
Prioritas di atas prioritas
Membagi waktu atau mengorbankan salah satu, itu kuncinya. Dan, saya memilih opsi yang pertama. Setelah menyelesaikan urusan kepanitiaan dan persiapan untuk SL, berangkatlah kami (Aghnan, Andri, Katon) menuju lokasi pelantikan. Terlambat kami pikir. Gelap dan hujan bukan masalah, yang masih saya permasalahkan adalah apakah saya bisa menyelesaian keduanya.
Sekitar jam 20:00 WIB kami tiba di Tlogo Nirmolo tetapi belum menemukan tempat kegiatan. Rencana membuat kejutan pun gagal. Ternyata ada juga yang baru datang (Rahmi dan Lanna). Tak lama kemudian muncul Mba Arel dan Mas Kir yang sebenarnya ingin menjemput Rahmi dan Lanna, bukan kami.
Tiba di penginapan kami shalat isya' lalu mengikuti kegiatan. Malam itu kami mendapatkan sebuah wejangan dan cerita mengenai sejarah dan perjuaangan para pendahulu Bionic yang sampai saat ini telah mencapai angkatan ke XI. Sebuah kutukan bagi Bionicers juga dilontarkan, namun itu tak mengecilkan niat kami (terutama saya). Kata-kata seperti Jika ingin pulang, silahkan pulang! sangat tidak berpengaruh terhadap saya.
Kami sampai di tempat itu sudah penuh perjuangan tersendiri. Hampir satu tahun mengumpulkan list dan menjelajahi berbagai tempat pengamatan burung, begadang dan konsultasi membuat proposal mini-riset, mengambil data mini-riset, menyisihkan waktu mengerjakan tugas kuliah demi menyelesaikan laporan mini-riset, hujan-hujanan menuju tempat penginapan masih dikira niat kami untuk dilantik tidak ada?
Mungkin perlu melihat ke belakang lagi. Ke acara gelatik (gelar pelantikan) yang pesertanya sampai sekitar 60 lebih dan seiring berjalannya waktu tinggal 20an yang sering mendatangi sekre dan ikut kegiatan. Lalu mulai berkurang lagi ketika kami diharuskan membuat mini-riset. Dan, di sini tinggal 15 orang yang tersisa ternyata masih dianggap dan dipertanyakan.
***
Cahaya matahari sudah muncul dari timur. Kami bergegas keluar untuk melakukan Birdrace, lomba pengamatan burung. Kami dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing tim 3 orang. Hanya binokuler, alat tulis, dan kertas hvs yang boleh kami bawa. Tanpa buku panduan pengamatan. Kami diharuskan men-sket burung yang kami temukan untuk nantinya dinilai.
Berikut beberapa burung yang kami temukan dan sempat saya gambar sketsanya:
1. Tekukur biasa
2. Empuloh janggut
3. Cica daun sayap biru
4. Cica kopi melayu
5. Caladi tilik
6. Cucak gunung
7. Kacamata biasa
8. Elang ular bido
9. Srigunting kelabu
10. Walik kepala ungu
11. Ciung batu kecil
12. Walet linci
13. Layang-layang api
Lumayan lah untuk saya sendiri yang saat itu sedang tidak begitu fokus karena masih memikirkan beberapa hal yang harus dikerjakan untuk hari esok. Pukul 10:00 WIB hasil sketsa kami dikumpulkan untuk dinilai. Sebelum pengumuman pemenang lomba, kami mempresentasikan hasil pengamatan kami. Setelah itu pelantikan dan pengumuman pemenang lomba.
Pengamat: Aghnan, Risna, Lanna (ARISAN)
Waktu: 05.00 - 10.00 WIB
Lokasi: Tlogo Nirmolo, Plawangan, dan Pronojiwo
Cuaca: Cerah, Mendung, Hujan
Salam 198,
@Aghnanisme
7de98cf2
No comments
Terima kasih sudah berkunjung.
Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.