Kepengurusan Bionic Digambarkan dengan Burung?
Musyawarah Anggota biasanya dilakukan oleh organisasi untuk melaporkan pertanggungjawaban pengurus kepada anggota, menilai kepengurusan, memilih ketua dan mengubah maupun mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. Di Bionic, ada poin menarik yang selalu saya pribadi nantikan yaitu poin penilaian kepengurusan yang kemungkinan besar tidak dilakukan di organisasi lain yaitu dengan memilih satu jenis burung yang bisa menggambarkan kepengurusan di tahun tersebut. Di awal keikutsertaan musyawarah anggota, saya hanya menyimak karena usulan nama burungnya unik-unik beserta filosofinya. Musyang berikutnya, saya tidak pernah absen mengikuti penilaian kepengurusan ini kecuali saat kepengurusan saya yang dinilai karena pengurus diminta menjauh dari forum saat penilaian dilakukan. Berikut beberapa nama burung dan nilai kepengurusan beserta alasan forum musyang memilih burung tersebut:
Cabai jawa (jantan) |
Kepengurusan tahun 2014 yang saat itu merupakan tahun peralihan dari Bionic yang sebelumnya sebagai BSO di bawah Himabio UNY menjadi UKM-FMIPA yang setara dengan ormawa lain. Hal yang sangat tersorot adalah peran Mas EP sebagai ketua sehingga dipilihkan burung Cabai jawa jantan yang memiliki warna merah di kepala, mewakili peran ketua yang sangat menonjol.
Berencet kerdil |
2015 - 72,82% Berencet kerdil
Di tahun ini, kepengurusan sangat sedikit jumlahnya karena anggota yang dilantik juga sedikit, bisa dibilang kabinet ramping. Mas Abid sebagai ketua cukup tepat memilih koor dan staf sehingga proker tetap berjalan baik. Dengan alasan tersebut, burung yang dipilih adalah Berencet kerdil yang mewakili kabinet kecil tetapi suaranya sangat khas meskipun misterius.
Anis merah |
2016 - 81,00% Anis merah
Berbekal pengalaman kepengurusan di tahun sebelumnya yang tidak memiliki wakil ketua, saya yang saat itu mendapatkan amanah sebagai ketua mengajak Andri sebagai wakil ketua. Hasilnya dinilai baik, terutama keuangan bionic yang meningkat berkat lolosnya beberapa judul penelitian dan kemenangan dari beberapa kejuaraan lomba pengamatan burung. Forum pun memilih burung Anis merah yang terkenal mewah dan mahal ditambah warna cerah, suara bagus dan kaki jenjang yang mewakili peran ketua yang katanya 'berkaki jenjang' juga, mau mengais di tanah yang saat itu bisa dikatakan hampir setiap proker bidang saya ikut terlibat.
Paruh-kodok jawa |
2017 - 79,00% Paruh-kodok jawa
Kepengurusan di tahun ini dipimpin oleh Wicak dan Yudha yang menurut forum sebenarnya sudah bagus dari berbagai sisi penilaian, hanya saja cukup banyak personil yang susah dijumpai. Atas dasar itu, forum memilih burung Paruh-kodok jawa yang susah dijumpai tetapi suaranya masih bisa didengar dan bagus.
Wiwik uncuing |
2018 - 61,90% Wiwik uncuing
Wicak terpilih kembali dan mengajak Maman sebagai wakil ketua. Sayangnya evaluasi dan saran di tahun sebelumnya belum bisa dibenahi dan beberapa personil pengurus jarang terlihat. Forum pun memilih Wiwik uncuing yang suaranya terkenal khas berulang mewakili kesalahan proker yang masih berulang dan terkenal burung yang susah dijumpai mewakili personil pengurus.
Dederuk jawa |
2019 - 65,52% Dederuk jawa
Di tahun ini, kepengurusan dipimpin oleh Thoriq dan Puti sebagai wakilnya. Proker dinilai membaik dibandingkan tahun sebelumnya, hanya saja kondisi internal terlihat cukup berantakan dari sisi pengurus dan administrasi terutama laporang keuangan dan bank data burung. Akhirnya forum memilih burung Dederuk jawa yang tekenal memiliki sarang yang kurang rapi dan tidak tertata.
Kedasi hitam |
2020 - 60,30% Kedasi hitam
Tahun yang berat untuk Hammas dan Yuan di mana di tahun ini covid membuat aktivitas bionic yang dominan outdoor menjadi sangat terbatas. Kegiatan perkuliahan juga dilakukan online, alhasil banyak mahasiswa yang tidak berada di Jogja. Burung Kedasi hitam dipilih karena warnanya yang dominan hitam gelap dengan bintik-bintik putih yang diibaratkan virus corona; perilaku burung kedasi yang menitipkan telur juga mewakili kegiatan bionic yang saat itu banyak menitipkan anggota baru yang jauh dari kampus ke pengurus atau anggota senior untuk melakukan pengamatan burung; suaranya memang keras dan khas namun sayangnya wujudnya susah dilihat seperti permasalahan kepengurusan pada umunya.
Gajahan penggala |
2021 - 79,90% Gajahan penggala
Hammas mendapatkan kesempatan lagi dan mengajak Desti sebagai wakil ketua. Di kesempatan kedua ini, kepengurusan jauh membaik daripada sebelumnya. Burung Gajahan penggala dipilih karena cukup bisa menggambarkan kepengurusan tahun ini. Paruhnya yang panjang dan melengkung cukup mencolok dapat mewakili peran ketua dan pengurus inti; burung migran yang terkenal kuat terbang mewakili penilaian hubungan eksternal yang semakin kuat; ketekunan Gajahan penggala mencari makan mewakili administrasi yang menjadi tertib dan rapi; hanya saja kedatangan burung ini di Muara Progo tempat Bionicers pengamatan burung pantai sering di akhir-akhir setelah kelompok jenis burung lain datang yang dalam hal ini mewakili proker kepengurusan yang sering terlambat waktu eksekusinya maupun waktu dimulainya acara.
Takur ungkut-ungkut |
2022 - 76,30% Takur ungkut-ungkut
David menjadi ketua Bionic pertama dari Prodi Fisika menggandeng Desti lagi menjadi wakil ketua. Dipilihnya burung Takur ungkut-ungkut cukup mewakili sekali peran ketua yang suaranya keras dan kecang dengan warna merah di kepala yang juga mewakili peran pengurus inti yang mencolok; burung ini sangat mudah dikenali dan cukup aktif bersuara namun wujudnya sering tidak banyak terlihat yang mewakili kondisi kepengurusan.
Mandar batu |
2023 - 72,87% Mandar batu
Amanah ketua Bionic masih dipercayakan kembali kepada David yang di tahun ini mengajak Aufa sebagai wakilnya. Hasil penilaian sedikit menurun dibandingkan tahun pertama David memimpin. Forum pun memilih burung Mandar batu dengan alasan makhkotanya yang khas yang masih mewakili peran dominasi dari ketua; dan lebih sering berkutat di air di mana kepengurusan ini dinilai kurang mengeksplor lokasi pengamatan karena lebih sering mengadakan kegiatan di lokasi yang sama.
Kuntul kerbau (fase breeding) |
2024 - 72,58% Kuntul kerbau (fase breeding)
Untuk pertama kalinya Bionic diketuai oleh seorang perempuan yaitu Distya dan Sekar yang menjadi wakilnya. Burung Kuntul kerbau (fase breeding) dipilih dengan beberapa cocokologi yang cukup mewakili kepengurusan tahun ini. Warna keemasan di kepala sampai dada yang mecolok menggambarkan banyaknya prestasi yang didapatkan kepengurusan ini; ditambah warna cerah di paruh yang mewakili ketua perempuan pertama; perilaku burung saat terbang terlihat rapi menggambarkan hubungan eksternal yang baik; sayangnya sarang kurang tertata yang mewakili internal & administrasi yang kurang baik; ditambah perilaku unik dari Kuntul kerbau yang suka berdatangan saat ada pembajak sawah menggambarkan kepengurusan yang akan terlihat ramai dan aktif ketika prokernya ada pendanaan.
No comments
Terima kasih sudah berkunjung.
Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.