Header Ads

Aghnan Pramudihasan
  • Breaking News

    Empat List Baru di 10 Tahun Bionic

    Bionic di Puncak Plawangan

    25 Desember merupakan tanggal berdirinya Bionic, dan pada hari Kamis kemarin Bionic tepat menginjak usia 10 tahun. Rencana untuk melakukan pengamatan burung di ulang tahun Bionic telah kami (saya dan Andri) matangkan. Puncak Plawangan dan mengibarkan bendera Bionic di sana. Ternyata rencana ini mendapat sambutan baik dari senior-senior.

    Berangkatlah kami dari FMIPA UNY dan tiba di lokasi jam 07:30 WIB. Sayang sekali buku listku menghilang, terpaksa dengan selembar kertas kosong bekas pretest saya gunakan. Ketika pengamatan saya lebih sering menyendiri karena saat berkelompok cenderung bersuara dan ada yang menggunakan kostum dengan warna mencolok sehingga membuat burung mudah mengetahui keberadaan kami lalu kabur.

    Terbukti 3 ekor Sikatan ninon mendekat sampai 5 meter di atas saya dan berkicau menghiraukan keberadaan saya. Di sisi lain, gerombolan Bionicers asyik melihat 2 ekor Elang jawa di sarangnya.

    Kami mulai naik dan saya berada di barisan terdepan bersama Mas Kir. Seekor Anis siberia betina tiba-tiba muncul dari semak-semak di depan saya lalu terbang dan berhenti sesaat. Setelah itu terbang di balik pohon karena kedatangan rombongan pengamat burung yang penasaran dan tergesa-gesa sehingga menimbulkan gaduh. List baru!

    Ketika rombongan sedang beristirahat, saya bergegas naik sendiri disusul Andri membawa kameranya. Lagi-lagi, seekor burung muncul dan diam di ranting pohon. Dari ciri-cirinya, burung ini termasuk Columbidae tetapi warna tubuhnya yang berwarna coklat kemerahan dengan dada berwarna merah jambu pudar. Burung ini belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya meminta Andri segera mendekat tetapi pelan, namun burung tersebut segera mengetahui keberadaan kami dan pergi menjauh. Uncal buau, list baru!

    Perjalanan mulai semakin tidak mudah. Jalur yang dilalui pun mulai licin. Di tengah perjalanan kami dihentikan seekor Kacamata biasa. Tumben hanya sendiri, biasanya berkelompok. Tepat di belakang kami dua ekor Madu gunung sedikit malu-malu menampakkan paruhnya.

    Sebelum perjalanan dilanjutkan, seseorang harus tumbang dan memutuskan tidak melanjutkan. Maklum.

    Suara Sikatan ninon menghentikan rombongan beberapa saat. Saya tetap melanjutkan perjalanan ke puncak bersama teman Andri, sebut saja Nanang. Sampai di puncak Elang-ular bido menyambut dan terbang sangat dekat dengan kami. Kliu.. kliu..

    Tak berapa lama kemudian Mas Kir datang. Jingjing batu dan gelatik batu yang berisik di sisi utara puncak Plawangan masuk list. Selang beberapa saat rombongan datang.

    Parade raptor pun dimulai. Dua Sikep-madu asia dan empat Elang-ular bido membentuk formasi sendiri. Suara empat Spilornis cheela yang bersahutan bergantian membuat irama spektakuler di telinga. Layang-layang yang yang bersliweran cepat di puncak sempat saya acuhkan karena saya kira si Hirundo rustica ternyata Layang-layang loreng, list baru bersama si Gelatik batu.

    Hari mulai siang, kami turun. Sempat belok ke arah jalur goa jepang namun si garuda tidak sedang di sarangnya. Sampai di bawah, Ciung-batu kecil terlihat dan hanya saya yang melihatnya.

    Di depan gerbang masuk langkah kami sempat terhenti karena suara Srigunting yang siluet. Waktunya kembali.

    Selamat 10 tahun Bionic,

    @Aghnanisme
    7de98cf2

    No comments

    Terima kasih sudah berkunjung.
    Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.