Friday, June 27.

Header Ads

banner-aghnan

Bike to Birdwatch

Pengamatan burung atau sering dikenal dengan istilah Birdwatching merupakan kegiatan mengamati burung di habitat aslinya. Banyak yang bertanya, "Untuk apa mengamati burung? Kurang kerjaan." Padahal birdwatching dapat menjadi sebuah hobi dimana kita dapat berekreasi dan berolahraga, selain itu kita dapat mengobservasi perilaku-perilaku unik burung yang nantinya bisa menghasilkan sebuah penelitian. Birdwatching juga mengajarkan kita untuk melakukan konservasi. Mengapa? Untuk mengamati burung kita perlu ke habitat aslinya, jika habitat mereka rusak burung-burung penghuni habitat tersebut akan pergi menghilang bahkan bisa punah.
10940512_776168489129939_4957595901911426574_n
Kegiatan birdwatching juga termasuk olahraga karena dalam melakukan pengamatan kita akan menyusuri jalanan, taman, hutan, pantai dan lokasi lainnya. Meskipun hanya sekedar jalan kaki maupun bersepeda setidaknya kita membakar kalori.

Pada tanggal 19 Januari 2015, Kelompok Pengamat Burung BIONIC Universitas Negeri Yogyakarta bersama beberapa anggota PPBJ melakukan pengamatan burung di Blok O Yogyakarta. Pengamatan dimulai dari sisi utara ke barat lalu mengitari genangan air di kawasan Blok O Yogyakarta. Hasilnya terdapat 21 spesies yang berhasil diidentifikasi. Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan Blok O Yogyakarta adalah sebagaimana tabel berikut:

Familia
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Jumlah individu
Alcedinidae
Rajaudang Meninting
Alcedo meninting
2
Apodidae
Walet Linci
Collocalia linchi
30
Ardeidae
Bambangan Merah
Ixobrychus cinnamomeus
5
Artamidae
Kekep Babi
Artamus leucorynchus
1
Campephagidae
Sepah Kecil
Pericrocotus cinnamomeus
3
Kapasan Kemiri
Lalage nigra
1
Capitonidae
Takur Ungkut-ungkut
Megalaima haemacephala
1
Columbidae
Tekukur Biasa
Streptopelia chinensis
2
Cuculidae
Wiwik Uncuing
Cacomantis sepulcralis
1
Dicaeidae
Cabai Jawa
Dicaeum trochileum
3
Estrildidae
Bondol Jawa
Lonchura leucogastroides
14
Bondol Peking
Lonchura punctulata
16
Hirundinidae
Layanglayang Asia
Hirundo rustica
25
Oriolidae
Kepudang Kuduk-hitam
Oriolus chinensis
2
Picidae
Caladi Tilik
Dendrocopos moluccensis
1
Ploceidae
Burunggereja Erasia
Passer montanus
4
Pycnonotidae
Cucak Kutilang
Pycnonotus aurigaster
20
Rallidae
Kareo Padi
Amaurornis phoenicurus
4
Tikusan Alis-putih
Poliolimnas cinerea
2
Rhipiduridae
Kipasan Belang
Rhipidura javanica
2
Turnicidae
Gemak Loreng
Turnix suscitator
1

Beberapa burung tidak dijumpai dalam pengamatan ini. Burung tersebut antara lain Manyar Tempua / Ploceus philippinus, Bambangan Kuning / Ixobrychus sinensis, Blekok Sawah / Ardeola speciosa, Bondol Haji / Lonchura maja, Merbah Cerukcuk / Pycnonotus goiavier, dan Perkutut Jawa / Geopelia striata.

Manyar Tempua yang biasanya membuat sarang unik di pohon akasia tidak terlihat. Manyar Tempua berukuran 15 cm, . Beberapa sarang yang biasanya tergantung sudah jatuh di sekitar pohon akasia. Beberapa pertanyaan muncul, “Apakah bulan ini bukan waktu breeding si Manyar Tempua?” sampai “Apakah terdapat perubahan ekosistem yang membuat Manyar Tempua tidak dijumpai?” atau mungkin pengamatnya yang kurang jeli dalam melakukan pengamatan.

Salam BikeToBirdwatch,

@Aghnanisme
7de98cf2

No comments

Terima kasih sudah berkunjung.
Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.