Bike to Birdwatch
Pengamatan burung atau sering dikenal dengan istilah Birdwatching merupakan kegiatan mengamati burung di habitat aslinya. Banyak yang bertanya, "Untuk apa mengamati burung? Kurang kerjaan." Padahal birdwatching dapat menjadi sebuah hobi dimana kita dapat berekreasi dan berolahraga, selain itu kita dapat mengobservasi perilaku-perilaku unik burung yang nantinya bisa menghasilkan sebuah penelitian. Birdwatching juga mengajarkan kita untuk melakukan konservasi. Mengapa? Untuk mengamati burung kita perlu ke habitat aslinya, jika habitat mereka rusak burung-burung penghuni habitat tersebut akan pergi menghilang bahkan bisa punah.
Kegiatan birdwatching juga termasuk olahraga karena dalam melakukan pengamatan kita akan menyusuri jalanan, taman, hutan, pantai dan lokasi lainnya. Meskipun hanya sekedar jalan kaki maupun bersepeda setidaknya kita membakar kalori.
Pada tanggal 19 Januari 2015, Kelompok Pengamat Burung BIONIC Universitas Negeri Yogyakarta bersama beberapa anggota PPBJ melakukan pengamatan burung di Blok O Yogyakarta. Pengamatan dimulai dari sisi utara ke barat lalu mengitari genangan air di kawasan Blok O Yogyakarta. Hasilnya terdapat 21 spesies yang berhasil diidentifikasi. Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan Blok O Yogyakarta adalah sebagaimana tabel berikut:
Beberapa burung tidak dijumpai dalam pengamatan ini. Burung tersebut antara lain Manyar Tempua / Ploceus philippinus, Bambangan Kuning / Ixobrychus sinensis, Blekok Sawah / Ardeola speciosa, Bondol Haji / Lonchura maja, Merbah Cerukcuk / Pycnonotus goiavier, dan Perkutut Jawa / Geopelia striata.
Manyar Tempua yang biasanya membuat sarang unik di pohon akasia tidak terlihat. Manyar Tempua berukuran 15 cm, . Beberapa sarang yang biasanya tergantung sudah jatuh di sekitar pohon akasia. Beberapa pertanyaan muncul, “Apakah bulan ini bukan waktu breeding si Manyar Tempua?” sampai “Apakah terdapat perubahan ekosistem yang membuat Manyar Tempua tidak dijumpai?” atau mungkin pengamatnya yang kurang jeli dalam melakukan pengamatan.
Salam BikeToBirdwatch,
Kegiatan birdwatching juga termasuk olahraga karena dalam melakukan pengamatan kita akan menyusuri jalanan, taman, hutan, pantai dan lokasi lainnya. Meskipun hanya sekedar jalan kaki maupun bersepeda setidaknya kita membakar kalori.
Pada tanggal 19 Januari 2015, Kelompok Pengamat Burung BIONIC Universitas Negeri Yogyakarta bersama beberapa anggota PPBJ melakukan pengamatan burung di Blok O Yogyakarta. Pengamatan dimulai dari sisi utara ke barat lalu mengitari genangan air di kawasan Blok O Yogyakarta. Hasilnya terdapat 21 spesies yang berhasil diidentifikasi. Jenis-jenis burung yang ditemukan di kawasan Blok O Yogyakarta adalah sebagaimana tabel berikut:
Familia
|
Nama Lokal
|
Nama Ilmiah
|
Jumlah individu
|
Alcedinidae
|
Rajaudang
Meninting
|
Alcedo
meninting
|
2
|
Apodidae
|
Walet
Linci
|
Collocalia
linchi
|
30
|
Ardeidae
|
Bambangan
Merah
|
Ixobrychus
cinnamomeus
|
5
|
Artamidae
|
Kekep
Babi
|
Artamus
leucorynchus
|
1
|
Campephagidae
|
Sepah
Kecil
|
Pericrocotus
cinnamomeus
|
3
|
Kapasan
Kemiri
|
Lalage
nigra
|
1
|
|
Capitonidae
|
Takur
Ungkut-ungkut
|
Megalaima
haemacephala
|
1
|
Columbidae
|
Tekukur
Biasa
|
Streptopelia
chinensis
|
2
|
Cuculidae
|
Wiwik
Uncuing
|
Cacomantis
sepulcralis
|
1
|
Dicaeidae
|
Cabai
Jawa
|
Dicaeum
trochileum
|
3
|
Estrildidae
|
Bondol
Jawa
|
Lonchura
leucogastroides
|
14
|
Bondol
Peking
|
Lonchura
punctulata
|
16
|
|
Hirundinidae
|
Layanglayang
Asia
|
Hirundo
rustica
|
25
|
Oriolidae
|
Kepudang
Kuduk-hitam
|
Oriolus
chinensis
|
2
|
Picidae
|
Caladi
Tilik
|
Dendrocopos
moluccensis
|
1
|
Ploceidae
|
Burunggereja
Erasia
|
Passer
montanus
|
4
|
Pycnonotidae
|
Cucak
Kutilang
|
Pycnonotus
aurigaster
|
20
|
Rallidae
|
Kareo
Padi
|
Amaurornis
phoenicurus
|
4
|
Tikusan
Alis-putih
|
Poliolimnas
cinerea
|
2
|
|
Rhipiduridae
|
Kipasan
Belang
|
Rhipidura
javanica
|
2
|
Turnicidae
|
Gemak
Loreng
|
Turnix
suscitator
|
1
|
Beberapa burung tidak dijumpai dalam pengamatan ini. Burung tersebut antara lain Manyar Tempua / Ploceus philippinus, Bambangan Kuning / Ixobrychus sinensis, Blekok Sawah / Ardeola speciosa, Bondol Haji / Lonchura maja, Merbah Cerukcuk / Pycnonotus goiavier, dan Perkutut Jawa / Geopelia striata.
Manyar Tempua yang biasanya membuat sarang unik di pohon akasia tidak terlihat. Manyar Tempua berukuran 15 cm, . Beberapa sarang yang biasanya tergantung sudah jatuh di sekitar pohon akasia. Beberapa pertanyaan muncul, “Apakah bulan ini bukan waktu breeding si Manyar Tempua?” sampai “Apakah terdapat perubahan ekosistem yang membuat Manyar Tempua tidak dijumpai?” atau mungkin pengamatnya yang kurang jeli dalam melakukan pengamatan.
Salam BikeToBirdwatch,
@Aghnanisme
7de98cf2
No comments
Terima kasih sudah berkunjung.
Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.