Header Ads

Aghnan Pramudihasan
  • Breaking News

    Birding on Ramadhan: Walik Molak-Malik

    Udara dingin yang menembus tiga lapisan kain semakin bertambah seiring berkurangnya jarak menuju lokasi pengamatan. Kecepatan rata-rata 80 km⁄jam membuat waktu tempuh dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta – Tlogo Nirmolo yang biasanya 1 jam menjadi 20 menit saja. Adalah saya dan Andri yang mencoba greget di bulan Ramdhan ini. Perjalanan sempat terhenti karena harus mengisi bensin dan menunggu Atul (Maryatul Qibtiyah).

    Pintu masuk Tlogo Nirmol masih tertutup ketika kami bertiga tiba di lokasi. Setelah petugas datang dan berdiskusi sebentar soal biaya masuk, kami pun naik dan menemui Mas Rio (Handziko Christy Rio) yang sudah menunggu. Beliau bersama temannya sudah berada di gardu pandang sambil memegangi kamera dengan lensa panjang yang katanya hanya hasil meminjam.

    Jalur Goa Jepang dan Puncak menjadi opsi jalur yang akan dilalui. Setelah mempertimbangkan secara cepat, puncak menjadi jalur puncak menjadi tujuan meskipun seiring berjalannya langkah menjadi berubah pikirian. Sepanjang jalur puncak digunakan untuk acara semacam out bond sehingga kami mengalah, meskipun sebenarnya juga karena tidak ingin menguras banyak tenaga di bulan puasa ini.

    Burung pertama yang kami jumpai adalah Ciung-batu jawa / Javan Whistling Thrush yang dulunya bernama Ciung-batu kecil. Sempat terhenti dengan suara merdu Srigunting kelabu / Ashy Drongo yang bertengger di dahan pohon. Kacamata biasa / Oriental White-eye, Sikatan belang / Little Pied Flycatcher, Sepah gunung / Sunda Minivet, Munguk beledu / Velvet-fonted Nuthatch, Empuloh janggut / Grey-cheeked Bulbul, Burung-madu jawa / Javan Sunbird, Burung-madu gunung / White-flanked Sunbird, Jingjing batu / Balck-winged Flicatche-shrike, dan Cabai gunung / Blood-breasted Flowpecker merupakan beberapa burung yang cukup sering kami jumpai.

    Beberapa yang special adalah Sikatan ninon / Indigo Flycather yang bagai model, terbang cepat lalu hinggap di ranting dengan jarak tidak sampai 5 meter dari kami, berhenti sesaat lalu hinggap di ranting lain, berhenti sesaat lalu pindah lagi. Kami pun dibuaat seperti melakukan sesi pemotretan dengannya. Ada juga Takur tulung-tumpuk / Black-banded Barbet yang tidak mengeluarkan suara khasnya dikarenakan paruhnya penuh dengan dua butir buah. Perilakunya pun menarik meskipun membuat gemas, burung ini selalu mengarahkan kepalanya ke kanan. Sempat terlihat beberapa kali menghadapa ke kiri namun segera menoleh ke kanan dengan pelan-pelan.

    Burung lain yang membuat gemas adalah Walik kepala-ungu / Pink-headed Fruit Dove yang sedang bersarang. Tersembunyi di antara dedaunan dan hanya berputar-putar sambil merapikan sarangnya. Videonya bias dilihat dibawah ini.

    Tambahan list lain yaitu suara Elang-ular bido / Crested Serpent Eagle, Sikep-madu asia / Crested Honey Buzzard dan Serindit jawa / Yellow-throated Hanging Parrot. Sekitar pukul 11:30 kami berempat kembali dan berpencar ke rumah masing-masing.

    Salam wolak-walik,

    @Aghnan
    7de98cf2

    No comments

    Terima kasih sudah berkunjung.
    Tinggalkan komentar Anda dan kami akan mengunjungi halaman Anda.